BAB 7
HARMONISASI AKUNTANSI KEUANGAN
Standarisasi berbeda dengan harmonisasi (Choi, 2005). Standarisasi
adalah penetapan aturan yang kaku, sempit dan bahkan mingkin penerapan satu
standar/aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomidasi
perebedaan – perbedaan antar negara, oleh karena itu diimplementasikan secara
internasional.
Harmonisasi
jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu untuk
semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan. Harmonisasi merupakan proses
untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan – batasan sebarapa besar praktik tersebut dapat beragam.
Secara sederhana harmonisasi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti
sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya
membuat standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar
akuntansi internasional.
Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi
(yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek.
3. Standar audit Survei Harmonisasi
Internasional.
Adapun manfaat harmonisasi adalah :
1. Secara umum semua
laporan keuangan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa induk, karena bahasa
inggris digunakan di seluruh dunia.
2. Kalangan usaha akan
mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan biaya, biaya sistem dan
pelatihan.
Kerugian yang diperoleh dengan
adanya harmonisasi adalah : perpajakan dan jaminan sosial berpengaruh terhadap
efisiensi nasional. Persetujuan sistem pajak akan menjadi pendirian seperti
sistem kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dalam
persaingan antar negara.
Keuntungn Harmonisasi Internasional
:
1. Pasar modal menjadi global dan
modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standard disebarkan dalam mengembangkan standar global yang
berkualitas tertinggi.
Organisasi
Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi terdiri dari enam
organisasi yang telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan Standar Akuntansi
International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan
(IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli
Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi
dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR),
bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan
Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar
Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC).
Standarisasi Akuntansi Internasional
Penerapan Standar Internasional
digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian
internasional atau politis.
2. Kepatuhan secara sukarela (atau
yang didorong secara professional).
3. Keputusan oleh badan pembuat
standar akuntansi internasional.
Badan Standar Akuntansi
Internasional bertujuan sebagai :
1. Untuk mengembangkan dalam
kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi,
dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas
tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan
penerapan standar-standar tersebut yang ketat. Untuk membawa konvergensi
standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan
Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi.
Perbedaan Antara Harmonisasi dan
Standarisasi
1. Harmonisasi
· Proses untuk
meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
· Tidak menggunakan
pendekatan satu ukuran untuk semua
· Tetapi
mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar
secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
· Hamonisasi
jauh lebih fleksibel dan terbuka
2. Standarisasi
· Penetapan sekelompok
aturan yang kaku dan sempit
· Penerapan satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
· Standarisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
· Lebih sukar untuk
diimpelemntasikan secara internasional
Daftar Pustaka
Choi, Frederick D. S, Meek, Gary K,
2010, Akuntansi Internasional, Buku 2, Edisi keenam, Jakarta;Salemba Empat.
BAB 8
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA
Analisis keuangan lintas negara menggunakan banyak
yurisdiksi. Seorang analis, contohnya, bisa saja memiliki kesempatan
untuk meneliti sebuah perusahaan di luar negara asalnya atau membandingkan
perusahaan-perusahaan dari dua negara atau lebih. Tantangan-tantangan yang unik
menanti mereka yang melakukan analisis.
Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam
praktik-praktik akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, serta cara untuk
menjalankan bisnis. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai
dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Terlepas dari konradiksi yang masih terus
berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin
menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi
pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.
KERANGKA
KERJA NALISIS BISNIS
Palepu, Bernard, dan Healy memberikan sebuah kerangka
kerja yang berguna untuk analisis bisnis dan valuasi dengan menggunakan
data laporan keuangan. Kerangka kerja tersebut terdiri dari empat tahap
analisis, diantaranya:
1. Analisis
Strategi Usaha
2. Analisis
Akuntansi
3. Analisis
Keuangan
4. Analisis
Prospektif
ANALISIS
STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama
dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman
kualitatif mengenai sebuah perusahaan dan para pesaingnya dalam iklim
ekonomisnya. Hal ini menjamin bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan sebuah sudut padang menyeluruh. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong
laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan
membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Ketersediaan Informasi
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi bisnis sangat sulit dilakukan khususnya di
beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro
ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak
Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara
berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan
dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka
dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti
standar pelaporan keuangan internasional.
Rekomendasi untuk Melakukan Analisis
Batasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi
usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan.
Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat
dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di
Negara-negara pasar berkembang.
ANALISIS
AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan
dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas
ekonomisnya. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi
akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi
suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan
berbagai penilaian berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling
mengetahui mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan. Laba yang
dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen
mereka.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan
berbagai penilaia yang berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling
mengetahui tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaanya. Fleksibilitas
dalam laporan keuangan penting karena mereka yang paling mengetahui tentang
operasi dan kondisi perusahaanya. Fleksibilitas laporan keuangan penting dalam
hal ini kerna para manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang
menggambarkan keadaan operasi perusahaanya. Namun para manajer memiliki
intensif untuk mengubah realitas operasional dengan menggunakan kebijaksanaan
akuntansi mereka untuk mengubah laba yang dillporkan. Salah satu alasannya
adalah bahwa penghasilan yang dilaporkan seringkali digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajerial mereka.
Healy dan koleganya menyarankan proses berikut untuk
mengevaluasi kualitas akuntansi sebuah perusahan:
a.
Mengidentifikasi kebijakan akuntansi
utama
b.
Menilai fleksibilitas akuntansi
c.
Mengevaluasi strategi
akuntansi
d.
Mengevaluasi kualitas pengungkapan
e.
Mengidentifikasi potensi terjadinya
masalah
f.
Menyesuaikan
penyimpangan-penyimpangan akuntansi
Saran
bagi Analis
Ketika melakukakan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara-negara
pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk
mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak
perusahaan di negara-negara pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer
mungkin tidak memiliki dorongan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan
kredibel. Kebiajkana akuntansi di beberapa negara mungkin sama atau serupa
dengan IAS, tetapi para manajer sering kali memiliki kebijaksanaan yang besar
dalam bagaimana kebijakan tersebut diterapkan.
ANALISIS
KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan masa
lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerjanya bisa dipertahankan.
Analisis rasio dan analisis arus kas adalah alat bantu yang penting dalam
analisis keuangan. Analisis rasio menggunakan perbandingan rasio antara
perusahaan dan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio
sebuah perusahaan selama beberapa tahun atau periode keuangan lainnya, dan/atau
perbandingan rasio terhadap beberapa tolok ukur yang absolut.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi
mengenai arus kas masuk dan arus keluar kas suatu perusahaan, dibedakan menurut
kegiatan operasional, penanaman modal, dan pembiayaan. Para analis bisa
menggunakan analisis arus kas untuk menyampaikan beragam pertanyaan tentang
kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis
Rasio
Ada dua masalah yang harus dihadapi
dalam menganalisis rasio dalam sebuah tatanan internasional. Pertama, apakah
perbedaan prinsip-prinsip akuntansi antar negara menyebabkan keragaman yang
signifikan dalam banyaknya laporan keuangan perusahaan-perusahaan dari negara
yang berbeda? Kedua, bagaimana perbedaan budaya lokal dan ekonomi serta kondisi
persaingan memngaruhi penafsiran ukuran akuntansi dan rasio keuangan, bahkan
jika pengukuran akuntansi dari negara-negara yang berbeda diulangi untuk
mencapai “komparabilitas akuntansi”?
Bukti ekstensif mengungkapkan
perbedaan-perbedaan antar negara yang benar dalam profitabilitas, leverage
komposisi kewajiban, dan rasio laporan keuangan lainnya dan jumlah yang
merupakan hasuil dari factor-faktor akuntansi dan non akuntansi.
Sebuah penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten
asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten
non AS yang diteliti mengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang
dilaporkan laporan keuangannya mereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima
jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten
adalah :
a.
Depresiasi dan amortisasi
b.
Biaya yang ditangguhkan
c.
Pajak tangguhan
d.
Pensiun
e.
Translasi mata uang asing
Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa lebih dari 2/3
emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba
menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS.
Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%.
dua puluh lima dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba berdasarkan GAAP AS
lebih besar daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan perbedaan lebih besar
dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk rekonsiliasi ekuitas pemegang
saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini menunjukan bahwa perbedaan
laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS sangat material untuk
kebanyakan perusahaan.
Analisis
Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat rinci diperlukan dalam GAAP
Amerika Serikat, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara
yang jumlahnya semakin bertambah. Pengukuran yang berhubungan dengan arus kas
sangat berguna dalam analisis internasional karena tidak telalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi dibandingkan dengan pengukuran
berdasarkan penghasilan. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering
kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus
kas lainya dengan menyesuaikan penghasilan berdasarkan akrual.
Mekanisme
Penanggulangan
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan uraian algoritme untuk
meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka mengemukakan
kembali kinerja operasional perusahaan-perusahaan Jepang dan Amerika Serikat
pada sebuah dasar laporan yang sama. Alih-alih mengubah data Amerika Serikat
menjadi dasar laporan keuangan Jepang, atau data Jepang menjadi dasar laporan
Amerika Serikat, mereka menyesuaikan data Jepang dan Amerika Serikat untuk
mendapatkan prinsip akuntansi yang sama.
Algoritme uraian yang cukup sederhana bisa sangat efektif. Salah satu
pendekatan adalah dengan berfokus pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang
paling penting dimana tersedia informasi yang cukup untuk membuat penyesuaian
yang tepat.
ANALISIS
PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif menggunakan dua langkah :
perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan perhitungan perkiraan,
para analisis membuat perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan
berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya. Dalam valuasi,
analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah
peruasahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalm banyak keputusan
bisnis. Contohnya valuasi merupakan dasar dari rekomendasi investasi dan
ekuitas analis. Dalam menganalisis penggabungan yang mungkin tercipta,
perusahaan yang berpotansi untuk mengambil perusahaan lain akan memperkirakan
nilai dari perusahaan yang akan diambil. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan
akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis bisnis yang berbeda, perbedaan pasar
modal dan banyak faktor lainnya akan berpengaruh besar dalam perkiraan dan
valuasi internasional
Kelipatan valuasi seperti rasio-rasio harga
terhadap pengasilan dan harga-harga terhadap pembukuan seringkali digunakan
untuk memperkirakan nilai sebuah perusahaan. Keyakinan pada kelipatan valuasi
beranggapan bahwa harga-harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa
pemberian harga suatu perusahaan dengan operasional dan karakteristik keuangan
yang sama bisa diterapkan pada perusahaan yang sedang dianalisis karena
kesamaanya dengan perusahaan tersebut. Rasio harga terhadap penghasilan berbeda
disetiap negara, perbedaan nasional dalam hal prinsip-prinsip akuntansi
merupakan salah satu sumber potensial bagi keragaman rasio lintas negara.
MASALAH-MASALAH
LAIN
Keempat tahapan analisi bisnis (strategi bisnis, akuntansi,
keuangan dan analisi prospektif) bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a.
Akses informasi
b.
Ketetapatan waktu dari informasi
tersebut
c.
Batasan bahasa dan penggunaan
istilah
d.
Masalah-masalah mata uang asing
e.
Perbedaan dalam jenis dan format
laporan keuangan
Akses
Informasi
Tersedianya akses-akses yang ada sangat mempengaruhi hal
ini, terutama dalam sumber informasi yang tek terhingga seperi world widw web.
Perusahaan di dunia saat ini sudah mempunyai situs-situs tersendiri yang
memudahkan ketika akan mengakses informasi yang dibutuhkan.
Ketepatan
Waktu Dari Informasi Tersebut
Ketepatan waktu penerbiran laporan keuangan, laporan
tahunan, pengarsipan aturan dan semua yang berkaitan dengan akuntansi berbeda
disetiap negara. Walaupun laporan kuartal merupakan praktik yang banyak
dilakukan dibanyak negara namun tetap saja ada perbedaan. Kelambatan laporan
keuangan juga bisa diperkirakan dengan membandingkan akhir tahun pembukuan
dengan tanggal laporan auditnya. Variabilitas dalam ketepatan waktu informasi
akuntansi menempatkan beban tambahan pada pembaca laporan keuangan asing. Beban
ini sangat berat terutama pada perusahaan yang keadaan operasionalnya sering
berubah. Valuasi yang berarti membutuhkan pembaruan yang konstan dari jumlah
yang dilaporkan dengan menggunakan cara-cara konvensional dan di luar
kebiasaan.
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Akun-akun yang diantaakan dalam mata uang asing menghadapkan
para analis keuangan dengan dua jenis masalah. Pertama berhubungan dengan
kenyamanan pembaca, yang kedua dengan isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menyatakan
akun-akun keuangan mereka dalam mata uang di mana perusahaan mereka berjalan.
Bagi para pembaca di Amerika Serikat yang terbiasa dengan mata uang dolar,
analisis akun yang dinyatakan dalam euro mungkin akan membuat mereka kurang
nyaman. Sebuah inklinasi yang normal adalah dengan menstranslasikan neraca mata
uang asing ke mata uang domestik. Namun, dalam laporan mata uang asing, untuk
sebagian besar, hanya merupakan masalah dalam bentuknya saja. Rasio keuangan
yang mengubah pengukuran nominal (interval) menjadi hubungan persentase
merupakan kebebasan mata uang.
Perbedaan
Format Laporan
Format neraca dan laporan penghasilan berbeda disetiap
negara. Contohnya adalah dalam hal penempatan lajur akun-akun yang ada dalam
laporan keuangan. Perbedaan klasifikasi juga sering terjadi contohnya adalah
akumulasi penyusutan yang berbeda antara Amerika dengan Jerman. Perbedaan ini
walaupun menyulitkan tetapi tidak terlalu penting karena struktur yang
mendasari laporan keuangan cukup sama di seluruh dunia.
Batasan
Bahasa Dan Istilah
Perbedaan bahasa antar negara bisa menghadirkan batasan informasi
bagi para pengguna laporan keuanganSebagian besar perusahan yang berlokasi di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris cenderung menerbitkan
laporan keuangannya dalam bahasa mereka sendiri. Namun, bertambahnya
jumlah perusahaan-perusahaan yang cukup besar di negara-negara ekonomi
berkembang memberikan versi bahasan Inggris dari laporan tahunan mereka.
Singkatnya banyak masalah substansial yang dihadapi oleh
pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin masalah yang paling sulit
merupakan translasi mata uang dan ketersediaan kredibiltas informasi keuangan.
Masalah yang berhubungan dengan mata uang asing diprediksi akan terus
bertambah, berbeda dengan translasi mata uang asing kredibilitas informasi
keuangan berangsur-angsur akan menurun seirang banyaknya perusahaan, otoritas
aturan, dan pasar bursa yang mengakui pentingnya akses penanam modal kepada
informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya.
ANALISIS
DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Fungsi
Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam
laporan keuangan. Mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran dan
aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan
integritas informasi keuangan tersebut.
Pertumbuhan audit sebagai profesi yang terpisah dan berbeda
selama abad 19 didorong oleh perundangan di Inggris kira-kira pada tahun 1845
(persyaratan bahwa perusahaan menyimpan catatan-catatan yang harus diaudit oleh
orang lain selain direktur. Dewan akuntansi pertamanya adalah Society of
Accountant di Edinburgh.
Para penanam modal dan pembaca laporan keuangan yang
lain mempertaruhkan pembuktian pada auditor profesional. Mereka bisa
mengambil keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka
memiliki informasi yang lebih baik.
Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit
independen membawa efisiensi kedalam proses laporan keuangan. Jika pengguna
informasi keuangan harus mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi
per nomor , per pengguna akan menghasilkan proses yang memakan biaya yang
sangat tinggi. Pembagian tanggung jawab akan sangat berguna. Direksi memiliki
keuntungan komparatif dalam mempersiapkan dan menawarkan informasi keuangan
yang diperlukan oleh pengguna dari luar perusahaan sedangkan auditor memiliki
keuntungan komparatif dalam memastikan representasi keuangan direksi cukup
terbebas dari penyimpangan. Pembuktian independen mereka memungkinkan para
pembaca laporan diseluruh dunia membedakan praktik akuntansi yang diterima dan
tidak diterima secara umum untuk menilai kualitas laporan keuangan pada biaya
yang lebih rendah dari orang lain.
Laporan
Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca
laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti atau
dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang
ada dalam laporan tahunannya.
Inggris
Laporan
auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit,
dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan
catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit
memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus
menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar
serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.
Amerika
Serikat
Sebuah
laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama
yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor.
Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan
standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat
tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan
sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan
laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa
dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.
Swedia
Swedia
Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :
a.
Persiapan laporan tahunan sesuai
dengan undang-undang
b.
Penggunaan neraca dan laporan
penghasilan
c.
Proposal yang diajukan mencakup
laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak
dialokasikan
d.
Penghentian kewajiban dari anggota
dewan direktur dan direktur utama.
Jerman
German
Commercial Code menetapkan
bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit,
termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian
dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko
perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya
audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan
apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan
wajar atau tidak.
Audit
dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan yaitu
tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya, profesionalisme
individu atau kelompok yang melakukan audit.
Pelaksanaan standar-standar audit dan perubahan-perubahan
audit terbukti sulit pada tingkat internasional. Standar yang dikembangkan
secara profesional biasanya kurang memiliki kekuatan hukum, kemungkinan sanksi
ekonomi dan yang lebih umum politik internasional dan pengakuan diplomatis.
Kewajiban auditor bagi pihak ketiga karena tindakan yang
tidak sah menggambarkan betuk pelaksanaaan pasar. Disebagian besar negara, para
auditor bisa dianggap bersalah karena kelalaian atau kecurangan yang besar.
Kredibiltas audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Para
pembaca laporan keuangan harus bisa membedakan antara dua kelas akuntan.
Selanjutnya adalah masalah mengenai kualifikasi dan lisensi auditor. Nilai
seorang auditor terletak pada kemandiriannya dari perusahaan yang diauditnya.
Mekanisme
Penanggulangan
Kita telah melihat bahwa laporan audit berbeda diseluruh
dunia dalam isi informasinya. Kita juga telah melihat keragaman landasan yang
memberikan kredibilitas fungsi pembuktian. Perbedaan tersebut mendukung panggilan
untuk upaya harmonisasi internasional yang kuat dalam audit. Sebuah organisasi
yang memiliki misi untuk harmonisasi standar audit global adalah IFAC.
Dengan tidak adanya harmonisasi standar audit, para anlis
harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan entitas
bisnis dimana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini
gagal, mengharuskan analisis keuangan untuk perusahaan-perusahaan yang
laporan-laporan keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal
karena keahlian keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan
terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu
pilihan penanggulangan.
Audit
Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah entitas adlah sebuah
syarat yang diharuskan untuk menjamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan
pihak-pihak luar. Namun itu sja tidak cukup, efektivitas sistem kontrol
internal sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem
“periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor
diluar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol
internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.
Banyak penjelasan yang berhubungan dengan peningkatan
internal audit , salah satunya yaitu pertum uhan komite audit dari dewan
korporasi direktur yang fenomenal. Komite ini berperan aktif dalam hal
pengaturan perusahaan dan sering kali menggunakan fungsi audit internal sebagai
alatnya. Sehingga hal ini makin mempermudah para auditor internal.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap pentingnya audit
internal adalah pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum perna
ada sebelumnya. Masalah keamanan yang melekat pada sistem informasi
terkomputerisasi yang sekarang ini membuat audit internal efektif menjadi
sebuah aktivitas yang wajib.
Faktor-aktor lain yang membantu menjelaskan pertumbuhan dan
pengakuan serta pentingnya audit internal :
a.
Akuntabilitas direksi yang semakin
meningkat.
b.
Meningkatnya kompleksitas organisasi
(perusahaan multi nasional).
c.
Banyaknya penggabungan,akuisisi dan
restrukturisasi perusahaan.
d. Meningkatnya penggunaan pembayaran
elektronik dan transfer lain untuk tujuan terlarang (pencucian uang).
e.
Kepercayaan semakin meningkat pada
audit internal oleh auditor luar.
f.
Meningkatnya persyaratan regulasi
kinerja audit internal yang sejajar dengan SOX.
Organisasi
Profesional
Profesional yang berfokus pada audit internal disediakan
oleh Institute of internal Auditor (IIA) bermarkas di Amerika dan memiliki
keanggotaan internasional. IIA bertanggung jawab untuk :
a.
Memberikan pada tingkat
internasional aktivitas perkembangan profesional yang komprehensif,
standar-standar untuk praktik audit internal dan sertifikasi.
b.
Mengadakan pertemuan diseluruh dunia
untuk mendidik anggotanya dan orang lain mengenai praktik audit internal.
c.
Mengumpulkan auditor internal dan
memberikan pendidikan dibidang audit internal.
Mengembangkan
Peran Audit Internal
Dalam sebuah lingkungan persaingan global, para manajer saat
ini melihat pada auditor intenral dengan kahlian yang melebihi fungsi kontrol
tradisonal. Firma akuntansi publik internasional yang besar dari
Pricewaterhouse Coopers memberikan perintah bagi para auditor internal untuk
meningkatkan nilai mereka pada perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam dunia
pasca-Enron antara lain :
a. Meningkatkan dialog dengan direksi
atas dan direktur untuk menentukan sasaran audit internal dengan nilai yang
bertambah dengan jelas.
b.
Meluruskan untuk memenuhi harapan
para pemegang saham utama
c.
Berpikir dan bertindak secara
strategis
d.
Memperluas cakupan audit untuk
mencakup “ tone set at top” perilaku direksi eksekutif untuk melindungi
perusahaan
e.
Menilai dan memperkuat keahlian
untuk menagudit bisnis kompleks
f.
Mengangkat teknologi dalam area
beresiko tinggi
g.
Berfokus pada kemampuan manajemen
resiko perusahaan
h.
Membuat proses audit menjadi dinamis
i.
Memperkuat proses jaminan kualitas
j.
Mengukur kinerja yang meningkat
terhadap harapan para pemegang saham.
Pemikiran disini adlah jika fungsi audit internal
hanya dianggap sebagai sebuah fungsi kebijakan semata, dukungan direksi akan
terus sebatas “hangat-hangat kuku” seperti yang ditnujukkan oelh pertanyaan
mereka tentang biaya audit internal yang terus ada. Hal ini akan tidak baik
bagi perusahaan dan konstiuante. Berbeda, jika auditor dipandang sebagai
anggota tim manajemen yang berkontribusi dan memberikan nasihat manajerial yang
membantu.
SUMBER
:
Frederick
D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit:
Salemba Empat
BAB 9
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL
Persaingan global bersamaan dengan berlanjutnya kemajuan
teknologi secara signifikan mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan
internalnya. Banyaknya hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya
pengurangan rintangan dalam perdagangan nasional, berkembangnya nilai mata
uang, risiko yang besar, pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan system
pajak nasional, nilai suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran
komoditas dan harga ekuitas pada asset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal
yang beragam.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran pengetahuan
mendukung penyempitan keragaman praktik manajemen akuntansi nasional. Tekanan
tambahan termasuk perubahan pasar dan teknologi, berkembangnya perusahaan
swasta, biaya dan performa insentif, koordinasi operasi global melalui usaha
bersama dan hubungan strategis lainnya dan tuntutan pemegang saham yang
terus-menerus untuk nilai tambah inisiatif.
PERMODELAN
BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri
atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka
panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan
kemajuan perusahaan ke depannya.
b. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian
dan pengembangaan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua
perkembangan ini.
c. Mengembangkan system informasi untuk mendukung
pilihan-pilihan strategis.
d. Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan
yang jelas.
MATERI
PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk
meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman
dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi
pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang
kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.
Materi seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP adalah
sebuah perubahan versi dari analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki
sebagai sebuah alat perencanaan strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan.
Teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa
diterima.
PENGANGGARAN
MODAL
Global keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah
sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional.
Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah
modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis penganggaran modal
membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan bisa diterima dan
menguntungkan.
Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur
ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya
modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti.
Peraturan keputusan untuk pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk
pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga
yang tepat yaitu beban rata-rata biaya modal perusahaan. Perusahaan
meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi
positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu sama lain, sebuah perusahaan
secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional
telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :
a. Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi
multinasional
b. Mengukur arus kas yang diperoleh
c. Menghitung biaya modal multinasional
PERSPEKTIF
IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk
menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan
adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif
perusahaan induk.
Hasil
dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan
dengan:
a. Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
b. Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan
pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan.
c. Nilai inflasi nasional yang berbeda
d. Perubahan nilai mata uang luar negeri
e. Perpajakan yang berbeda.
Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat dari
investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham
perusahaan induk domestik. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode
seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk
berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan
ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik.
Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional
berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar
negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke
perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi
hasil dari pandangan Negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa
manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan
organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah
seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan
induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat.
Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga
memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar
negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil
pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi
secara langsung dalam perusahaan lokal.
PENGUKURAN
HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan
berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan
untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi
penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa
dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
a. Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
b. Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
c. Tunjangan keuangan
d. Risiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan
harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang
diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana
untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian
Ruble yang berhubungan dengan dolar Amerika Serikat yang mengurangi
ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih
. Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting
untuk setiap kegiatan.
Ketika sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus kas
pada perusahaan induk jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar
negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan
perusahaan induk.
Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang
pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti,
biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan
memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini
membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan
repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan
perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan
jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam
memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam
mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan
estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi
berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa
mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas.
Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang
akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus
kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang
berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan.
BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model
pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal
menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai
ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan
seperti halnya berikut ini:
Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka
= beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke
= biaya ekuitas
ki
= biaya utang sebelum pajak
E
= nilai ekuitas perusahaan
D
= nilai utang perusahaan
S
= nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T
= nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan
multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa
cara. Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden
yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharpkan.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia
sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan
yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja
multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.
Permasalahan
Sistem
Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait
dengan masalh geografis, komunikasi informasi formal secar umum mengganti
hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen. Perkambangan
teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya
secara penuh.
Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah
digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional
yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar data dan
aplikasi mendominasi sistem IT dunia.
Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah
strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang
berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui
departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan.
Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi
sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan
manajer keuangan mersponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global.
Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif,
perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung
melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya.
Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan
menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2)
menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar dan
pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di pasar
kunci negara ketiga.
Permasalahan
Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi
untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan
likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai
pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan
harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta,
frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman
yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis
dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan
bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebuthan informasi langsung adalah sebuah
konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi
perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan
yang berbeda daripada markas manajemen.
Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan
penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih
menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha
multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya
markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.
MANAJEMEN
INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam
lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam
penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
· Menentukan atau mengecilkan
pendapatan dan pembiayaan
· Penerjemahan laporan untung dan rugi
yang sulit untuk diinterpretasikan
· Membelokkan performa perbandingan
dari waktu ke waktu.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah
pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan,
pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan
dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para
manajer untuk
a. Melaksanakan strategi keuangan global MNE
b. Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih
berperan dalam meraih target perusahaan
c. Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target
financial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.
Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi
dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1)
mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan
criteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan
(4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang
bertanggungjawab.
Sistem
Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan bahwa system yang digunakan oleh
kebanyakkan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri
mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik.
Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan
permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang
dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat
alasan dasr untuk hal ini :
a. Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal
pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
b. Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan system
domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar
negeri.
c. Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan
keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang
usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan
data usaha dan finansial.
d. Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar
negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan
untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka
telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.
Penganggaran
Operasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan,
manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka
pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di
mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar
untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi
manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya
dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari
mata uang lokal(Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku
di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual
dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan
analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran
bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam
mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa
berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar negeri dan para
manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan
(diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang
negara asal).
Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi
luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar
negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak
dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang
menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang
saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang
domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama.
Masalah tetap ada bahkan jika mata uang induk dianggap lebih
baik untuk mengukur kinerja daripada mata uang lokal. Pada teorinya, nilai
tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah nilai
inflasi mereka yang berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar mata
uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah kinerja
pengukuran. Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka meningkat
saat inflasi membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai kerugian kurs
valuta asing, nilai dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika pendapatan
nilai mata uang lokal meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran dengan nilai
mata uang induk memberitahukan elemen-elemen secara random dalam mengukur
kinerja usaha luar negeri jika perubahan kurs valuta asing tidak seperti dalam
nilai inflasi.
Pada akhirnya, harus ada yang menilai nilai unit usaha luar
negeri sebagai sebuah investasi dengan kurs negara asal. Perspektif nilai mata
uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan dan keputusan investasi
jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata uang yang digunakan dalam
mengevaluasi kinerja manajerial bergantung pada siapa yang menghitung
kemungkinan pertukaran. Jika bendahara perusahaan mengatur resiko pertukaran,
kemudian sangatlah logis untuk mengukur kinerja performa dalam mata uang lokal.
Mata uang induk mengukur berlaku jika untung dan rugi pertukaran dihilangkan
dalam mengevalusi para manajer asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi
untuk mengatur untung dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai
mata uang induk dapat dipertimbangkan.
Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja
relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk
menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian
tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer berbeda.
Pertimbangan beberapa kemungkinan :
1. Anggaran dan catatan kinerja pada
nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi
yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
2. Nilai anggaran akhir dan catatan
nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3. Penganggaran pada nilai awal dan
catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan
nilai tukar..
4. Catatan anggaran dan kinerja
menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata
uang lokal.
5. Anggaran pada nilai terproyeksi dan
catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas
penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu
mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.
Analisis
Perubahan Nilai Tukar
Gambaran sebuah landasan untuk menganalisis perbedaan
anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen
lokal, manajemen divisi usaha internasional (variasi nilai mata uang induk),
dan bendahara perusahaan (perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional
bertanggung jawab untuk membentengi perubahan niali tukar yang tidak
diharapkan, sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab ntuk akurasi
perkiraan nilai.
Cara
Menganalisis Perbedaan Nilai Tukar
Penghitungan
|
|||
Tanggung Jawab
|
Jenis Usaha
|
Nilai Tukar
|
Perbedaan
|
Mata uang lokal usaha
|
LC Anggaran
|
x Anggaran
|
Mata Uang Lokal
|
(Manajemen Luar Negeri)
|
- LC Aktual
|
x Anggaran
|
=perbedaan usaha
|
Mata uang perusahaan induk
|
LC Aktual
|
x Anggaran
|
Mata uang perusahaan induk
|
(Manajemen Pusat)
|
-LC Aktual
|
x Aktual
|
=perbedaan pertukaran
|
Perbedaan valuta asing dari
anggaran
|
LC Anggaran
|
x Anggaran
|
=Nilai Tukar
|
(bendahara)
|
-LC Anggaran
|
x Aktual
|
Selisih dari anggaran
|
PENETAPAN
BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak
perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada
dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai
dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian
dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya
standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam
proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah
model harga dasar.
Sementara digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan
juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya
sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit
jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun
sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian
hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar
dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan
mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem
pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan
biaya sebenarnya. Pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting
untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang
kompetitif.
Konsep
Penetapan Biaya Standar versus Kaizen
Konsep
biaya standar
|
Konsep
biaya kaizen
|
Pengendalian
biaya
Berdasarkan
pada kondisi produksi yang ada
Sasaran:
seragam performa standar
Ketentuan
standar ditetapkan tiap tahun
Analisis
varian berdasarkan atas actual versus standar
Menginvestigasi
ketika standar tidak tercapai
|
Pengurangan
biaya
Berdasarkan
pada peningkatan produksi yang berkesinambungan
Sasaran:
mencapai target pengurangan biaya
Pengurangan
biaya ditetapkan perbualn
Meneruskan
perbaikan dalam metode produksi demi meraih target biaya
Analisis
varian berdasarkan pengurangan biaya tetap
Menginvestigasi
ketika target biaya tidak tercapai
|
Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh
orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan,
biaya tambahan diterapkan untuk servis barang dan servis rutin dengan
menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan
akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk
yang memiliki sebab-akibat.
EVALUASI
PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem
pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan
dewan manajemen untuk
a. Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi
prioritas.
b. Menilai profitabilitas dari usaha yang ada.
c. Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana.
d. Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara
produktif.
e. Mengevaluasi performa manajerial.
Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan
kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar negri,
biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari
lingkungan stempat. Jika semua factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan
induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa
standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk
mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat
langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan)
berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil survey menunjukkan bahwa hakikat penialian performa
adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah
untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri
meliputi kebutuhan untuk
a. Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing
utama.
b. Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan prosuk yang
bersangkutan.
c. Menganekaregaman risiko bisnis.
d. Mencari pangsa pasar baru.
e. Memenuhi regulasi pemerintah.
f. memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling
menghasilkan.
Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis.
Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi yang bisa
mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan
mengasingkan perusahaan pribadi.
Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk
melengkapi pengukuran performa financial tradisional adalah konsisten dengan
ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer
cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif
mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa
target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam
rencana strategis perusahaan.
Kinerja
Unit Versus Manajer
Para manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan
pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama
juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi
nilai asset yang ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan
sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang
perusahaan yang berlokasi di negara dengan mata uang yang kuat.
Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara
langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio
kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal
dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa
luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar
kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan.
Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.
Kriteria
Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor dari
performa bungan bagi markas utama manajemen. Dua criteria atau lebih criteria
performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar ngeri mereka
adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI
menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas;
performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan anggaran.
Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan
performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang bertanggung
jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih
baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa manajerial. Pengukuran
ROI mungkin lebih tepai untuk mengukur performa unit, sementara perbandingan
anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan
proses inovasi performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespons pelanggan,
pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral pegawai,
(dipastikan dengam survey opini di tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak
ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab social dan hubungan
pemerintah setempat. Faktor nonfinansial seperti itu adalah vital untuk
memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria
non-finansial juga dianggap penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa
saham adalah penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah
setempat, kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai.
Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen
yang relevan pada indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan
perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan
dasar investasi.
Ketentuan
Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga
harus menghasapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu
secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan statistic
kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi internal,
pengaruhnya sensitive dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi
manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan
tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian
performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.
PRAKTIK
PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak,
bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun.
Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50
persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah
pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap:
a. Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
b. Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
c. Hasilnya mungkin dari a) dan b) , hasil dari modal mungkin
ditekan
d. Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama
dari masa yang berbeda dianggap palsu
e. Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi
tidak berarti
f. Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan
penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam sistem
pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori
: jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus
kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran
arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh
uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan
mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan financial. Dalam
memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap
negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang
keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya
asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih
dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk
meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan
berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian meningkatkan
tingkat pengembalian.
Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak
karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan
sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau
menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di
suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah
dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia),
keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah
karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri,
dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak.
Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis
pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local,
insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran
performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan
ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah untuk membandingkan hasil
sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti
margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh
Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi
mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk
benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran
kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar
persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan
penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh
daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa
sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada
performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local
diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam
poudsterling.
STANDAR
PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti
ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan
aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk
cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke
dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga
bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam
mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa
membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau
membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua
pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah
perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat
penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia,
perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi
pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua
permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari
perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan
penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali
perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan
perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif
perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko
yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka
sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang
lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui
formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian
performa.
Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar
standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan
yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan
performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu.
Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama
untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh
tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi
pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:
a. Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai
pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional.
b. Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran
performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari
setiap unit usaha luar negeri.
c. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing
internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran
performa.
d. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal
penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons
manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
e. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk
hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
f. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus
berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
g. Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus
digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai
Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya
untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu
dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan
proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang
saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham.
Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen
merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys
Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan.
Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys
menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan
untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut
dipetakan di bawah ini:
Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan strategi
usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga.
Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan
manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang
konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup
informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud,
laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan
saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran
performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran
financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang
digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini
dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik
dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan
lingkungan bisnis internasional.
SUMBER
:
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek,
International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat
Persaingan global bersamaan dengan berlanjutnya kemajuan
teknologi secara signifikan mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan
internalnya. Banyaknya hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya
pengurangan rintangan dalam perdagangan nasional, berkembangnya nilai mata
uang, risiko yang besar, pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan system
pajak nasional, nilai suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran
komoditas dan harga ekuitas pada asset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal
yang beragam.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran pengetahuan
mendukung penyempitan keragaman praktik manajemen akuntansi nasional. Tekanan
tambahan termasuk perubahan pasar dan teknologi, berkembangnya perusahaan
swasta, biaya dan performa insentif, koordinasi operasi global melalui usaha
bersama dan hubungan strategis lainnya dan tuntutan pemegang saham yang
terus-menerus untuk nilai tambah inisiatif.
PERMODELAN
BISNIS
Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri
atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka
panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan
kemajuan perusahaan ke depannya.
b. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian
dan pengembangaan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua
perkembangan ini.
c. Mengembangkan system informasi untuk mendukung
pilihan-pilihan strategis.
d. Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan
yang jelas.
MATERI
PERENCANAAN
Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk
meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman
dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi
pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang
kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.
Materi seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP adalah
sebuah perubahan versi dari analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki
sebagai sebuah alat perencanaan strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan.
Teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa
diterima.
PENGANGGARAN
MODAL
Global keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah
sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional.
Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah
modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis penganggaran modal
membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan bisa diterima dan
menguntungkan.
Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur
ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya
modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti.
Peraturan keputusan untuk pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk
pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga
yang tepat yaitu beban rata-rata biaya modal perusahaan. Perusahaan
meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi
positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu sama lain, sebuah perusahaan
secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional
telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :
a. Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi
multinasional
b. Mengukur arus kas yang diperoleh
c. Menghitung biaya modal multinasional
PERSPEKTIF
IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk
menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan
adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif
perusahaan induk.
Hasil
dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan
dengan:
a. Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
b. Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan
pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan.
c. Nilai inflasi nasional yang berbeda
d. Perubahan nilai mata uang luar negeri
e. Perpajakan yang berbeda.
Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat dari
investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham
perusahaan induk domestik. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode
seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk
berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan
ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik.
Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional
berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar
negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke
perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi
hasil dari pandangan Negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa
manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan
organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah
seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan
induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat.
Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga
memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar
negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil
pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi
secara langsung dalam perusahaan lokal.
PENGUKURAN
HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan
berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan
untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi
penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa
dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
a. Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
b. Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
c. Tunjangan keuangan
d. Risiko politis
Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan
harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang
diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana
untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian
Ruble yang berhubungan dengan dolar Amerika Serikat yang mengurangi
ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih
. Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting
untuk setiap kegiatan.
Ketika sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus kas
pada perusahaan induk jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar
negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan
perusahaan induk.
Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang
pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti,
biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan
memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini
membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan
repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan
perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan
jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam
memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam
mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan
estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi
berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa
mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas.
Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang
akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus
kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang
berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan.
BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model
pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal
menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai
ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan
seperti halnya berikut ini:
Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
Dimana:
ka
= beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke
= biaya ekuitas
ki
= biaya utang sebelum pajak
E
= nilai ekuitas perusahaan
D
= nilai utang perusahaan
S
= nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T
= nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan
multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa
cara. Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden
yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharpkan.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia
sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan
yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja
multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.
Permasalahan
Sistem
Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait
dengan masalh geografis, komunikasi informasi formal secar umum mengganti
hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen. Perkambangan
teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya
secara penuh.
Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah
digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional
yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar data dan
aplikasi mendominasi sistem IT dunia.
Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah
strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang
berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui
departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan.
Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi
sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan
manajer keuangan mersponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global.
Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif,
perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung
melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya.
Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan
menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2)
menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar dan
pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di pasar
kunci negara ketiga.
Permasalahan
Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi
untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan
likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai
pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan
harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta,
frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman
yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis
dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan
bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebuthan informasi langsung adalah sebuah
konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi
perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan
yang berbeda daripada markas manajemen.
Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan
penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih
menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha
multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya
markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.
MANAJEMEN
INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam
lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam
penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
· Menentukan atau mengecilkan
pendapatan dan pembiayaan
· Penerjemahan laporan untung dan rugi
yang sulit untuk diinterpretasikan
· Membelokkan performa perbandingan
dari waktu ke waktu.
MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah
pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan,
pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan
dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para
manajer untuk
a. Melaksanakan strategi keuangan global MNE
b. Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih
berperan dalam meraih target perusahaan
c. Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target
financial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.
Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi
dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1)
mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan
criteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan
(4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang
bertanggungjawab.
Sistem
Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan bahwa system yang digunakan oleh
kebanyakkan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri
mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik.
Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan
permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang
dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat
alasan dasr untuk hal ini :
a. Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal
pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
b. Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan system
domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar
negeri.
c. Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan
keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang
usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan
data usaha dan finansial.
d. Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar
negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan
untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka
telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.
Penganggaran
Operasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan,
manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka
pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di
mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar
untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi
manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya
dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari
mata uang lokal(Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku
di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual
dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan
analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran
bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam
mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa
berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar negeri dan para
manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan
(diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang
negara asal).
Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi
luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar
negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak
dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang
menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang
saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang
domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama.
Masalah tetap ada bahkan jika mata uang induk dianggap lebih
baik untuk mengukur kinerja daripada mata uang lokal. Pada teorinya, nilai
tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah nilai
inflasi mereka yang berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar mata
uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah kinerja
pengukuran. Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka meningkat
saat inflasi membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai kerugian kurs
valuta asing, nilai dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika pendapatan
nilai mata uang lokal meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran dengan nilai
mata uang induk memberitahukan elemen-elemen secara random dalam mengukur
kinerja usaha luar negeri jika perubahan kurs valuta asing tidak seperti dalam
nilai inflasi.
Pada akhirnya, harus ada yang menilai nilai unit usaha luar
negeri sebagai sebuah investasi dengan kurs negara asal. Perspektif nilai mata
uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan dan keputusan investasi
jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata uang yang digunakan dalam
mengevaluasi kinerja manajerial bergantung pada siapa yang menghitung
kemungkinan pertukaran. Jika bendahara perusahaan mengatur resiko pertukaran,
kemudian sangatlah logis untuk mengukur kinerja performa dalam mata uang lokal.
Mata uang induk mengukur berlaku jika untung dan rugi pertukaran dihilangkan
dalam mengevalusi para manajer asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi
untuk mengatur untung dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai
mata uang induk dapat dipertimbangkan.
Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja
relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk
menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian
tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer berbeda.
Pertimbangan beberapa kemungkinan :
1. Anggaran dan catatan kinerja pada
nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi
yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
2. Nilai anggaran akhir dan catatan
nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3. Penganggaran pada nilai awal dan
catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan
nilai tukar..
4. Catatan anggaran dan kinerja
menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata
uang lokal.
5. Anggaran pada nilai terproyeksi dan
catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas
penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu
mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.
Analisis
Perubahan Nilai Tukar
Gambaran sebuah landasan untuk menganalisis perbedaan
anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen
lokal, manajemen divisi usaha internasional (variasi nilai mata uang induk),
dan bendahara perusahaan (perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional
bertanggung jawab untuk membentengi perubahan niali tukar yang tidak
diharapkan, sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab ntuk akurasi
perkiraan nilai.
Cara
Menganalisis Perbedaan Nilai Tukar
Penghitungan
|
|||
Tanggung Jawab
|
Jenis Usaha
|
Nilai Tukar
|
Perbedaan
|
Mata uang lokal usaha
|
LC Anggaran
|
x Anggaran
|
Mata Uang Lokal
|
(Manajemen Luar Negeri)
|
- LC Aktual
|
x Anggaran
|
=perbedaan usaha
|
Mata uang perusahaan induk
|
LC Aktual
|
x Anggaran
|
Mata uang perusahaan induk
|
(Manajemen Pusat)
|
-LC Aktual
|
x Aktual
|
=perbedaan pertukaran
|
Perbedaan valuta asing dari
anggaran
|
LC Anggaran
|
x Anggaran
|
=Nilai Tukar
|
(bendahara)
|
-LC Anggaran
|
x Aktual
|
Selisih dari anggaran
|
PENETAPAN
BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak
perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada
dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai
dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian
dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya
standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam
proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah
model harga dasar.
Sementara digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan
juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya
sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit
jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun
sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian
hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar
dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan
mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem
pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan
biaya sebenarnya. Pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting
untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang
kompetitif.
Konsep
Penetapan Biaya Standar versus Kaizen
Konsep
biaya standar
|
Konsep
biaya kaizen
|
Pengendalian
biaya
Berdasarkan
pada kondisi produksi yang ada
Sasaran:
seragam performa standar
Ketentuan
standar ditetapkan tiap tahun
Analisis
varian berdasarkan atas actual versus standar
Menginvestigasi
ketika standar tidak tercapai
|
Pengurangan
biaya
Berdasarkan
pada peningkatan produksi yang berkesinambungan
Sasaran:
mencapai target pengurangan biaya
Pengurangan
biaya ditetapkan perbualn
Meneruskan
perbaikan dalam metode produksi demi meraih target biaya
Analisis
varian berdasarkan pengurangan biaya tetap
Menginvestigasi
ketika target biaya tidak tercapai
|
Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh
orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan,
biaya tambahan diterapkan untuk servis barang dan servis rutin dengan
menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan
akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk
yang memiliki sebab-akibat.
EVALUASI
PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem
pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan
dewan manajemen untuk
a. Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi
prioritas.
b. Menilai profitabilitas dari usaha yang ada.
c. Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana.
d. Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara
produktif.
e. Mengevaluasi performa manajerial.
Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan
kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar negri,
biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari
lingkungan stempat. Jika semua factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan
induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa
standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk
mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat
langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan)
berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil survey menunjukkan bahwa hakikat penialian performa
adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah
untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri
meliputi kebutuhan untuk
a. Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing
utama.
b. Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan prosuk yang
bersangkutan.
c. Menganekaregaman risiko bisnis.
d. Mencari pangsa pasar baru.
e. Memenuhi regulasi pemerintah.
f. memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling
menghasilkan.
Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis.
Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi yang bisa
mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan
mengasingkan perusahaan pribadi.
Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk
melengkapi pengukuran performa financial tradisional adalah konsisten dengan
ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer
cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif
mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa
target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam
rencana strategis perusahaan.
Kinerja
Unit Versus Manajer
Para manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan
pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama
juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi
nilai asset yang ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan
sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang
perusahaan yang berlokasi di negara dengan mata uang yang kuat.
Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara
langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio
kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal
dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa
luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar
kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan.
Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.
Kriteria
Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor dari
performa bungan bagi markas utama manajemen. Dua criteria atau lebih criteria
performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar ngeri mereka
adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI
menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas;
performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan anggaran.
Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan
performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang bertanggung
jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih
baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa manajerial. Pengukuran
ROI mungkin lebih tepai untuk mengukur performa unit, sementara perbandingan
anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan
proses inovasi performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespons pelanggan,
pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral pegawai,
(dipastikan dengam survey opini di tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak
ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab social dan hubungan
pemerintah setempat. Faktor nonfinansial seperti itu adalah vital untuk
memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria
non-finansial juga dianggap penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa
saham adalah penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah
setempat, kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai.
Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen
yang relevan pada indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan
perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan
dasar investasi.
Ketentuan
Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga
harus menghasapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu
secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan statistic
kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi internal,
pengaruhnya sensitive dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi
manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan
tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian
performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.
PRAKTIK
PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak,
bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun.
Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50
persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah
pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap:
a. Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
b. Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
c. Hasilnya mungkin dari a) dan b) , hasil dari modal mungkin
ditekan
d. Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama
dari masa yang berbeda dianggap palsu
e. Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi
tidak berarti
f. Perbandingan performa selamanya tidak akan benar
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan
penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam sistem
pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori
: jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus
kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran
arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh
uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan
mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan financial. Dalam
memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap
negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang
keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya
asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih
dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk
meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan
berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian meningkatkan
tingkat pengembalian.
Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak
karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan
sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau
menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di
suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah
dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia),
keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah
karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri,
dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak.
Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis
pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local,
insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran
performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan
ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah untuk membandingkan hasil
sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti
margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh
Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi
mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk
benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran
kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar
persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan
penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh
daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa
sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada
performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local
diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam
poudsterling.
STANDAR
PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti
ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan
aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk
cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke
dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga
bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam
mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa
membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau
membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua
pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah
perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat
penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia,
perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi
pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua
permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari
perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan
penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali
perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan
perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif
perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko
yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka
sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang
lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui
formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian
performa.
Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar
standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan
yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan
performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu.
Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama
untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh
tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi
pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:
a. Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai
pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional.
b. Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran
performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari
setiap unit usaha luar negeri.
c. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing
internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran
performa.
d. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal
penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons
manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
e. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk
hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
f. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus
berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
g. Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus
digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai
Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya
untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu
dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan
proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang
saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham.
Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen
merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys
Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan.
Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys
menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan
untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut
dipetakan di bawah ini:
Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai
Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan strategi
usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga.
Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan
manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.
Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang
konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup
informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud,
laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan
saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran
performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran
financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang
digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini
dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik
dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan
lingkungan bisnis internasional.
SUMBER
:
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek,
International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat